Chou
Chou adalah hero Mobile Legends dengan julukan Kung-fu Boy karena memang memiliki kemampuan kungfu. Baca lore Chou dan dapatkan skin-skin terbaiknya pada halaman ini. Temukan juga kata-kata Chou Mobile Legends di sini.
Informasi dasar
Tanggal Rilis | 2016 |
Role | Fighter |
Lane | EXP |
Specialty | Chase/Control |
Lore
Chou terlahir di daerah kumuh terpencil dalam pusat kemiskinan, wilayah tempat tinggal Chou sejak dulu memang sudah dikenal sebagai wilayah yang jauh dari kata sejahtera. Meskipun kondisi ekonominya sangat mengerikan, Chou masih menjaga kebaikan hatinya.
Hari demi hari berlalu, diaa terus menjaga semua orang di sana dengan penuh semangat, menghibur mereka dengan tulus agar seluruh kesulitan yang sedang mereka hadapi seketika itu sirna, tertutup dengan senyum manis kebahagiaan yang tulus terlukis dalam setiap wajah mereka.
Sebagian besar warga penduduk di desa hanya berpencaharian sebagai pemulung. Setiap hari, mereka memungut segala rongsokan besi bekas yang berasal dari wilayah Euriditio. Konsep kesederhanaan sudah menjadi gaya hidup bagi seluruh warga desa. Semuanya sama rata, hidup sengsara. Namun, mereka masih bisa tertawa, menikmati kebahagiaan yang fana bersama warga desa lainnya.
Akan tetapi, suatu hari terdapat sebuah kabar mengejutkan datang. Banyak orang mengatakan bahwa sebuah kekacauan dan kerusuhan besar kini melanda di seluruh kawasan Land of Dawn. Kekacauan tersebut menyebar dengan cepat dan akhirnya mulai mempengaruhi daerah terpencil tersebut.
Semua orang pun mulai panik. Mereka berlarian pergi dari desa itu, mencari tempat tinggal lain yang lebih aman. Walaupun begitu, Chou masih tetap tinggal, tak seperti warga desa yang lain, Chou masih berusaha membantu setiap orang yang membutuhkan bantuan.
Kala itu terlihat seorang biksu yang nampak berlari sambil meminta pertolongan, dari kejauhan terlihat pula sekelompok orang yang nampak sedang mencoba untuk mengejar biksu tersebut. Dengan sigap, Chou pun langsung datang dan menghadang mereka.
Sebenarnya Chou tidak memiliki skill bela diri sedikitpun. Meski begitu, dia tetap berusaha berjuang demi keselamatan biksu tersebut. Seolah mendapatkan keajaiban, dia berhasil mengalahkan mereka dengan tangan kosong, lalu dia mengajak biksu tersebut untuk beristirahat di rumahnya yang sangat sederhana.
Sebagai imbalannya, biksu tersebut memberi kemampuan Asian Kung-Fu kuno kepada Chou. Pada awalnya, dia sempat ragu menerima tawaran biksu tersebut. Jauh dalam lubuk hatinya dia berpikir bahwa tak pantas baginya mendapatkan ilmu dari biksu tersebut hanya karena telah menolongnya.
Namun, karena sang biksu terus memaksa, maka tak ada lagi yang dapat Chou lakukan. Dia pun akhirnya memulai pelatihannya sebagai ahli Kung-Fu di bawah ajaran sang biksu.
Sejak saat itu, Chou mendapatkan berbagai latihan yang keras. Kekuatan tubuhnya kini bahkan sudah berkali-kali lipat lebih kuat dari sebelumnya. Namun, itu saja tidak cukup, Chou juga diharuskan untuk menguasai berbagai jurus dengan kesulitan yang lebih ekstra lagi.
Karena latihan yang super keras, seringkali tubuhnya mengalami cedera. Namunm itu semua tak menyurutkan semangat Chou sedikitpun. Mau bagaimanapun juga, ini semua juga demi kebaikannya agar kelak dia dapat menyelamatkan orang banyak.
Bertahun-tahun setelahnya, Chou akhirnya sudah berhasil menguasai jurus terakhir. Jurus itu dia namai “The Way of Dragon” karena gerakannya terlihat seperti naga yang sedang terbang meliuk-liuk di atas langit sambil menerkam mangsanya.
Setelah itu, biksu tersebut mengatakan kepadanya bahwa dunia ini membutuhkan seorang pahlawan nyata yang berjuang mengakhiri semua kekacauan yang sekarang sedang terjadi. Chou lantas bersumpah bahwa dia akan memulai perjalanannya di Land of Dawn untuk menjadi seorang pahlawan sejati. Ketika dia pergi, biksu tersebut terlihat mengangguk sebelum akhirnya menghilang di tengah kabut.
Kata-kata Chou
- “Wipe out fully injustice in the world.”-Hapus semua ketidakadilan di dunia.
- “Empty your cup and order to fill it again.”-Kosongkan cangkirmu agar dapat diisi kembali.
- “The man who can beat me has not yet been born yet.”-Seseorang yang dapat mengalahkanku masih belum lahir.
- “Knowing is not enough, we must apply.”-Mengetahuinya saja tidak cukup, kita harus melakukannya.
- “Not knowing oneself, that’s the worse..”-Tidak mengetahui diri sendiri, itu yang terburuk.
- “Boxing is not a way to hurt somebody, but in order.”-Tinju bukanlah cara untuk menyakiti seseorang, melainkan untuk ketertiban.