Brody
Brody adalah hero Mobile Legends dengan julukan The Lone Star. Baca lore Brody dan dapatkan skin-skin terbaiknya pada halaman ini. Temukan juga kata-kata Brody Mobile Legends di sini.
Informasi dasar
Tanggal Rilis | 16 Oktober 2020 |
Role | Marksman |
Lane | Gold |
Specialty | Burst/Reap |
Lore
Tidak ada yang tahu dari mana Brody berasal. Ketika dia pertama kali tiba di desa ini, dia berlumuran darah dan tangan kanannya tampaknya terluka oleh Abyss. Dapat dilihat dari wajahnya yang suram bahwa dia tersesat. Penduduk desa yang baik hati tidak berani membiarkannya masuk ke desa, jadi mereka menaruh air dan makanan di sebelahnya.
Setelah dia bangun, dia menyadari bahwa penduduk desa takut padanya. Dia telah melupakan segalanya, hanya ingatan samar yang terlintas di benaknya dari waktu ke waktu. Dalam mimpi yang berulang kali dialaminya, seseorang berteriak,” Brody, cepat!” Tapi cepat untuk apa?
Setiap kali dia mencoba mengingat masa lalu, Brody akan merasakan sakit kepala yang hebat. Dia tidak tahu tujuannya. Dia berjalan tanpa arah tujuan. Ingatan yang rusak dan rasa sakit dari lengan kanannya terus-menerus menyiksanya.
Penduduk desa menganggapnya sebagai orang aneh dan menjauh darinya. Dia tahu bahwa orang-orang takut kepadanya. Dia adalah orang luar, seseorang yang tidak memiliki ingatan ataupun masa lalu.
Hingga suatu hari, ada orang tua yang dikejar para Demon hingga tersesat ke gunung. Tanpa berpikir lama, dia mencoba menyelamatkan lelaki tua itu berdasarkan instring alaminya. Para Demon ganas itu tidak memperhatikan Brody karena dia terlihat kurus dan lemah. Namun, dia mengeluarkan gelombang energi yang kuat dari tangan kanannya dan benar-benar memusnahkan para Demon.
Kekuatannya luar biasa, tetapi Brody juga menyadari bahwa setiap kali dia menggunakan kekuatan ini, tangan kanannya akan merasakan sakit yang tak tertahankan.
Walau begitu, orang tua yang dia selamatkan percaya bahwa dia adalah anak yang baik, jadi dia mengundangnya untuk tinggal bersamanya di desa. Didorong oleh pria tua itu, penduduk desa lainnya juga mulai membuka tangan mereka kepada pria muda yang pendiam ini.
Pada saat itulah Brody tiba-tiba menyadari bahwa, bahkan tanpa ingatan, dia menyukai perasaan ini, perasaan dibutuhkan. Dia berpikir dalam hati, ini mungkin karena dia akhirnya bisa merasakan bahwa dia memiliki tujuan ketika dia dibutuhkan. Ide ini menenangkan Brody dan meringankan beban pikirannya. Tetapi suara itu masih ada di kepalanya, berteriak kepadanya: “Tolong! Tolong aku!“
Brody ingin mengungkap masa lalunya, tetapi pada saat yang sama, dia juga takut akan kebenaran. Apa yang terjadi padanya? Brody bertempur seperti mesin tanpa jiwa, sampai ia bertemu Benedetta yang juga merupakan jiwa malang yang tidak memiliki rumah. Benedetta sedang berjuang untuk melawan sekelompok Demon. Dan saat itulah Brody muncul tiba-tiba dan mengintervensi.
Mereka berada di dekat Crack of the Abyss, dan Demon yang tak terhitung jumlahnya terus muncul melalui portal. Pertempuran menjadi semakin intens. Brody mengevakuasi penduduk desa ke tempat yang lebih aman, lalu bertempur bersama Benedetta.
Ketika mereka hampir mendapatkan kemenangan, sekelompok Demon menyelinap masuk ke gudang anggur bawah tanah dan menangkap orang tua yang pernah Brody selamatkan. Mereka mengancam Brody bahwa mereka akan membunuh seluruh penduduk desa.
Melihat penduduk desa disandera, Brody merasakan sakit kepala yang kuat. Dia dapat merasakan bahwa lengan kanannya penuh amarah besar. Dia tidak dapat lagi menahan energi di dalam dirinya.
Sebelum siapapun dapat bereaksi, Brody bergegas ke sisi Demon terakhir yang berusaha melawan. Dia menghantam dada Demon itu dengan tangan kanannya dan menarik keluar jantungnya yang berdetak. Darah mengaburkan matanya ketika dia tertidur karena rasa sakit dan kelelahan ekstrim yang disebabkan oleh pertempuran yang intens ini.
Ingatan samar akhirnya semakin jelas. Sejarah yang terjadi tidak akan pernah terlupakan, ia akhirnya mengingatnya. Dalam mimpinya, Brody melihat masa lalunya. Ia dilahirkan di sebuah desa di kaki gunung berapi. Desa dihantui oleh Abyss, orang-orang yang tinggal di sana harus sangat berhati-hati untuk bertahan hidup.
Kondisinya semakin memperihatinkan saat sekelompok Demon mendatangi desa tersebut.
Para Demon itu menghancurkan desa. Beberapa penduduk desa terbunuh karena berusaha melindungi diri, dan penduduk desa lainnya dirusak oleh Foul Energy. Saat penduduk hanya tersisa beberapa, pria tertua di sana memohon Brody untuk membunuh semua orang. Mereka memilih mati daripada berkeliaran di dunia ini sebagai makhluk tanpa jiwa.
“Anak baik, kami merindukanmu. Dan kami akan selalu mengawasimu.”
Brody yang merasa hancur membebaskan penduduk desa keluar dari kesengsaraan mereka, lalu mengalihkan perhatiannya ke Demon terakhir yang tersisa yang sedang bersembunyi di bayang-bayang. Penderitaan, penyesalan, dan kebencian berubah menjadi kekuatan yang tidak dapat dihancurkan. Brody mengulurkan tangan kanannya. Menghantam hingga menembus dada demon itu, dan menghancurkan hatinya.
Sekelabat ingatan itu akhirnya hilang. Kini, fokus Brody kembali ke Demon yang menyerang desa “baru” yang ia tinggali. Namun, ia enggan melakukan kesalahan serupa yang meninggalkan sakit besar di hatinya seperti dahulu kala.
Brody membuka matanya lagi, dan ia melihat Benedetta bersama penduduk desa ada untuknya. Untuk pertama kalinya, dia benar-benar merasakan kedamaian. Semua orang yang dicintainya, teman-teman dan keluarganya, telah meninggal dunia. Dan tanah kelahirannya tidak akan pernah sama lagi baginya. Tapi untungnya, di masih memiliki seseorang untuk dilindungi. Brody akan terus berjuang untuk tempat tinggal keduanya.
Kata-kata Brody
- “Pain, is the proof that I’m still alive.”-Rasa sakit, adalah bukti bahwa aku masih hidup.
- “Ahh… The long night.”-Ahh… malam yang panjang.
- “To forget, is to forgive.”-Melupakan, adalah untuk memaafkan.
- “Memories are.. who we are.”-Kenangan.. adalah kita.
- “We are just vessels for the non-stopping time.”-Kita hanyalah kapal-kapal untuk waktu yang tidak berhenti.
- “No one outruns their fate. No one does.”-Tak ada yang mengalahkan takdirnya. Tak seorang pun.
- “This void.. consumes me.” –Kehampaan ini.. melahapku.
- “If only happiness could last.”-Andai saja kebahagiaan dapat bertahan.
- “I’m here to stay.”-Aku di sini untuk tinggal.
- “Oblivion doesn’t grant you peace.”-Lupa tidak memberi Anda kedamaian.
- “Hah!”-Hah!
- “Ugh!”-Ugh!
- “Feel what I feel!”-Rasakan yang kurasakan!
- “The ultimate… relief…”-Yang paling… melegakan…
- “I die… to be… alive…”-Aku mati… untuk… hidup…
- “I’m… home…”-Aku… pulang…