Alucard
Alucard, Demon Hunter, adalah salah satu hero pertama di Mobile Legends yang rilis pada 2016. Baca lore Alucard dan dapatkan skin-skin terbaiknya di halaman ini!
Informasi dasar
Tanggal Rilis | 2016 |
Role | Fighter/Assassin |
Lane | Jungle |
Specialty | Chase/Damage |
Lore Alucard
Sebuah peperangan yang besar berakhir dengan indah bagi Moniyan. Light’s Order bersama dengan para Penjaga Perbatasan Imperial berhasil memusnahkan benteng iblis di jalur Moniyan dan Barren Land, memaksa iblis mundur kembali ke pedalaman Forsaken Waste.
Semua warga Empire menyambut dengan gembira, tetapi tidak dengan Alucard muda. Baginya, perang hanyalah kenangan mengerikan. Perang telah merenggut Ayahnya yang tergabung dalam resimen kedua setelah terkupung dan tidak bisa diselamatkan lagi.
Tak hanya itu, ternyata semua anggota resimen kedua diberi label “tidak patuh” dan dikritik karena kurangnya disiplin yang membuat mereka kalah. Ini pukulan besar bagi Alucard, yang selama ini menganggap ayahnya sebagai pahlawan dan panutan.
Api balas dendam akhirnya mulai berkobar dalam dirinya. Dia bertekad untuk membawa kehormatan bagi nama ayahnya sekaligus melenyapkan semua iblis di Land Of Dawn. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk pergi menuju ke Monastery of Light yang misterius.
Selama bertahun-tahun, dia mempelajari berbagai keahlian bertarung di Monastery of Light. Dia segera menjadi murid yang paling menjanjikan di antara teman-temannya. Selama masa latihannya, Tigreal, komandan Light’s Order yang pernah bertarung di resimen kedua bersama ayahnya, sering mengunjungi Alucard di Monastery of Light, mengajarinya berbagai keahlian bertarung tingkat lanjut tentang tindakan heroik ayahnya.
Tigreal terkenal di seluruh Empire, dan Alucard sangat menghormatinya. Dia bahkan menganggapnya sebagai saudara laki-laki. Akan tetapi, Tigreal terlihat selalu menyembunyikan sesuatu. Setiap kali dia menyebutkan pertarungan terakhir ayahnya, Tigreal selalu saja terdiam.
Pada usianya yang ke 18 tahun, Alucard akhirnya menyelesaikan seluruh pelatihan. Didukung Tigreal, ia kemudian dilantik menjadi Abiter of Light Monastery. Dia lalu mendapat misi untuk melenyapkan iblis serta kawanannya yang tersembunyi di seluruh dunia.
Akan tetapi, sebuah insiden tidak terduga terjadi selama operasi perburuan iblis di perbatasan Barren Land. Tangan kanan Alucard terluka oleh sihir yang ditanamkan oleh iblis yang dilawannya. Untuk mencegah penyebaran ke seluruh tubuhnya, Alucard meminta seorang pandai besi tua untuk membantunya menempa sepasang sarung tangan.
Tak disangka, pandai besi yang ditemui Alucard ternyata adalah seorang anggota dari Light’s Order yang dulu membantu mundurnya pasukan bersama dengan sang ayah. Pandai besi itu mengenali pedang besar yang ada di tangan Alucard yang mengingatkannya pada peristiwa kelam saat perang dahulu.
Dia bercerita bahwa alasan resimen kedua dipaksa memasuki wilayah musuh begitu saja adalah karena para ksatria tingkat tinggi yang saat itu rakus akan kemuliaan dan terlalu impulsif, yang menyebabkan resimen kedua terjebak dalam kepungan musuh. Ayah Alucard yang berkorban sehingga pandai besi itu bisa selamat.
Setelah mengetahui kebenarannya, Alucard kembali ke ibukota dan menanyai Tigreal tentang pertempuran itu. Melihat Alucard yang marah, Tigreal mengakui rasa bersalah yang dia rasakan karena meninggalkan pasukannya. Dia lalu minta maaf dan mengatakan bersedia memberikan nyawanya jika hal itu diperlukan.
Namun, Alucard tidak dapat membunuh Tigreal begitu saja. Dia tidak tega untuk membunuh Tigreal, meski tidak dapat memaafkannya.
Demi kehormatan ayahnya, Alucard meminta Empire untuk mengungkapkan kebenaran resimen kedua demi memulihkan nama Ayahnya. Namun, para ksatria dalam pertempuran itu kini telah menjadi salah satu tokoh terkuat di Empire. Mereka dengan mudahnya menolak permintaan Alucard dan mengusirnya dari ibukota.
Bertahun-tahun berikutnya, Alucard mulai mengembara di Land of Dawn, memusnahkan iblis ke manapun dia pergi dengan caranya sendiri dan mencari petunjuk tentang kebenaran ayahnya. Tangan kanan iblisnya tidak hanya memberinya kekuatan besar, tetapi juga menjadi elemen yang tidak stabil dan terpaksa dia sembunyikan di bawah baju besinya yang berat.
Kata-kata Alucard
- “Demons shall bath in their blood! The light belongs to the righteous.” — Iblis harus mandi dengan darahnya sendiri! Cahaya akan selalu meliputi kebaikan.
- “Demons, be prepared for a bloodbath of you own making.” — Iblis, bersiaplah untuk pertumpahan darah yang kalian buat sendiri.
- “Nothing can stop me once I’ve drawn my sword.” — Tidak ada yang dapat menghentikanku ketika aku sudah menghunuskan pedangku.
- “The fight is my sole purpose.” — Pertarungan adalah tujuan pribadiku.
- “Try not to drag me down.” — Cobalah untuk tidak membuatku jatuh.
- “I will find the truth.” — Aku akan menemukan kebenaran.
- “Silent and surrender are both a form of betrayal.” — Diam dan menyerah adalah 2 bentuk pengkhianatan.”
- “Fear and surrender are not in my vocabulary.” — Takut dan menyerah tidak ada dalam kamusku.
- “Demons! I’ll clean this land with your blood.” — Iblis! Aku akan membersihkan tanah ini dengan darah kalian.
- “I shall not rest until I restore my father’s glory.” — Aku tidak akan istirahat sampai aku mengembalikan kehormatan ayahku.
- “Begone darkness!” — Pergilah kegelapan!
- “I don’t want to die.” — Aku tidak ingin mati.