Sudah sekitar tujuh bulan sejak Sony mengumumkan kehadiran PlayStation 5 (PS5). Tapi karena ini konsol yang memang sudah ditunggu-tunggu, berbagai respons netizen tetap menarik kita simak.
Kian menarik lagi begitu Sony resmi menjual PS5 di Indonesia pada Jumat (22/1/2021) kemarin. Seperti sebelumnya, sebagian besar masih mengomentari harganya yang jauh dari kata terjangkau.
Misal, unggahan-unggahan guyon berkaitan dengan jual ginjal (Anda tahu apa maksud kami). Ada pula yang berbentuk kiat-kiat membohongi pasangan agar bisa membeli PS5 tanpa cekcok terlebih dahulu.
Berbagai respons tersebut beriringan dengan satu respons lain yang sejak Jumat (22/1) kemarin ramai. Masih berkaitan dengan harga sih tapi kali ini agak berbeda: Mahalnya harga PS5 para reseller.
Di Twitter, akun @henriyy menulis:
Akun @arinmuhammad juga mengeluhkan hal serupa:
Fenomena tersebut marak lantaran sejumlah toko Tanah Air sudah kehabisan stok PS5. Itu berarti, para gamer tak bisa langsung mendapatkan PS5 di toko-toko fisik yang menjualnya secara resmi.
Selain karena antusiasme yang memang besar, ini terjadi karena beberapa oknum reseller yang memborong konsol itu. Kira-kira mirip yang para penimbun masker lakukan tahun lalu.
Ironisnya, mereka menjual kembali PS5 dengan harga yang tak masuk akal. Mulai dari Rp11 juta hingga Rp16 juta. Bahkan ada salah satu penjual di toko online yang membanderol PS5 seharga Rp30 juta.

Harga-harga tersebut jauh melampaui harga aslinya. Di Indonesia, PS5 Standard Edition mestinya dibanderol Rp8,8 juta. Sementara itu, versi digital dijual dengan harga Rp 7,3 juta.
Kelangkaan dan peningkatan harga gila-gilaan PS5 sendiri tak cuma muncul di Indonesia. Di Rusia dan sejumlah negara Eropa lain, hal demikian juga terjadi.
CEO Sony Interactive Entertainment, Jim Ryan, mengatakan bahwa ini bukan karena stoknya yang terbatas. Bukan pula dampak COVID-19. Kelangkaan terjadi lantaran antusiasme yang kelewat tinggi.
“Saya menghabiskan banyak waktu untuk memastikan bahwa kami mampu memenuhi permintaan PS5. Sekarang, saya menghabiskan banyak waktu untuk meningkatkan pasokan guna memenuhi permintaan,” ucapnya akhir tahun lalu.