Sejak debut pada 1996, sudah banyak sekali jenis zombie yang kita lihat di Resident Evil. Mereka muncul, tersebar, lalu bermutasi seolah tiada henti. Namun, dari mana sebenarnya asal zombie yang meneror gamer lewat game rilisan Capcom ini?
Kita mulai dari satu nama: Umbrella Corporation.
Perusahaan itu mulai berdiri pada 60-an lewat kerja keras trio peneliti bernama Dr. Oswell E. Spencer, Dr. Edward Ashford, dan Dr. James Marcus. Syahdan, nama terakhir hendak meneliti bunga langka yang tertanam di kawasan Afrika. Namanya Stairway of the Sun.
Landasannya sangat berkebalikan dengan background peneliti mereka: mitos. Marcus percaya, bunga tersebut dapat memberi siapa pun yang memakannya kekuatan. Namun, hampir semua orang tak mampu ‘selamat’ tiap kali bunga itu melewati kerongkongan.
Ketika menemukan bunga tersebut, Marcus sempat meneliti apa penyebabnya. Pada akhirnnya ia mendapati bahwa ada Progenitor Virus yang terkandung di sana, sebuah virus berbahaya yang dapat membuat mental dan otak para pemakannya rusak seketika.
Marcus yang terobsesi tak peduli dengan temuan itu. Lantas, ia nekad membawanya ke Amerika Serikat untuk direplikasi alias ditanam ulang.
Tak ada hasil menyenangkan selama proses penanaman. Marcus menyerah. Ashford, rekan sesama penelitinya, juga sudah menyerah sehingga proyek ini terhenti begitu saja. Namun, lain halnya dengan Spencer.
Ketika dua koleganya sudah enggan, Spencer malah semakin terpacu dan kemudian membentuk Umbrella Pharmaceuticals yang jadi cikal-bakal Umbrella Corporation. Ia bekerja seorang diri tetapi beda dengan Marcus, upayanya tampak membuahkan hasil.
Spencer mampu mengembanghkan virus progenitor. Ia bahkan berencana menjual bibit-bibit virus tersebut ke pemerintah Amerika Serikat. Ia percaya bahwa virus ini bisa menjadi jalan keluar untuk mengubah manusia menjadi sosok yang jauh lebih kuat ketimbang sebelumnya.
Caranya amat mengerikan. Spencer ingin semua manusia terinfeksi virus sehingga seluruh dunia bisa benar-benar berubah.
Mulanya, Marcus tak tertarik melanjutkan penelitian, terutama setelah tahu visi besar di balik rencana Spencer. Namun, pada akhirnya ia tetap membantu koleganya itu. Marcus bahkan berhasil menemukan jenis virtus terbaru yang kelak kita kenal sebagai T-Virus.
Jika sebelumnya Marcus hanya mencobanya ke hewan, kali ini dia menggunakan manusia sebagai bahan uji coba. Yang kemudian terlihat setelah virus dia tanamkan: Manusia yang jadi subjek tadi berubah menjadi mayat hidup yang hanya ingin makan, dan itu harus daging manusia.
Nasib Marcus berujung tragis karena pada akhirnya ia tewas dibunuh Spencer. Ayah Sherry Birkin — salah satu karakter Resident Evil 6 — yang bernama Dr. William Birkin lantas menggantikan posisinya. Seperti Marcus, ia juga menemukan virus baru. Kali ini diberi nama G-Virus.
Kamu familier dengan nama Lisa Trevor? Inilah manusia pertama yang Birkin jadikan sebagai subjek.

Sejak saat itu T-Virus dan G-Virus terus berkembang. Umbrella Corporation sempat mendirikan laboratorium khusus untuk menguji subjek terinfeksi. Letaknya di sebuah ruang bawah tanah rumah mewah di kawasan Racoon City yang bernama Spencer Mansion.
Yep, rumah yang jadi latar game pertama Resident Evil (1996).
Pada masa-masa yang akan datang, kita akan melihat banyak sekali jenis zombie atau monster atau apa pun sebutan sosok menyeramkan di game tersebut. Mulai dari Licker, Zombi Dog, Alligator, Yawn, hingga tentu saja Nemesis yang ikonik.
Satu hal yang bikin Resident Evil menarik. Ini bukan fakta bahwa merekalah pemicu lahirnya game survival horor, melainkan keberhasilan Capcom dan Shinji Mikami dalam membuat fondasi cerita yang kuat terkait asal serta perkembangan virus zombie di Resident Evil.
***
Beli voucher Steam Wallet, ya, di itemku! Udah hemat, gampang, cepat pula. Langsung cus aja!
Untuk press release, iklan, dan kerja sama lainnya dapat mengirim email ke anggasp@fivejack.com.